FIRMAN YANG DIBERITAKAN DENGAN HIKMAT ALLAH
Bacaan Alkitab |
1 Korintus 2 : 1 - 16 ; Yakobus 1 : 2 - 8 |
Tanggal/Warna Liturgy | 7 Juli 2019/Hijau |
“aku tidak datang dengan kata kata yang indah atau hikmat , untuk Menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Seba aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa apa diantara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan “ ( ayat 1-2 ).
PENDAHULUAN.
Saudara saudara sidang jemaat yang kekasih didalam Yesus Kristus, Kristus adalah hikmat Allah. Kematian Kristus adalah keputusan Allah dari hikmat dunia, yang menghukum Kristus. Tetapi bagi Allah, adalah puncak dari hikmat Allah, sebab kematian-Nya adalah sesuai dengan kehendak Allah, sebagai korban penebusan dosa. Keputusan Yesus setelah berdoa di taman Getsemani, adalah keputusan yang didasari atas pemahaman yang benar akan kehendak Allah. Dengan itu berarti keputusan yang di dasari atas hikmat Allah.
Walaupun kematian Kristus menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi dan kebodohan bagi orang non Yahudi, tetapi bagi mereka yang dipanggil, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Hikmat Allah itu, kemudian nyata bagi mereka yang dipanggil, Allah demi membenarkan, menguduskan dan menebusnya. Tidak ada masalah, apakah mereka yang dipanggil itu adalah orang orang yang di nilai bodoh, lemah, tidak terpandang, dan tidak berarti oleh dunia. Maksud semua ini adalah untuk mempermalukan mereka yang oleh ukuran dunia dianggap kuat, dan berhikmat. Agar tidak seorang-pun memegahkan diri dihadapan Allah. Sebab siapa yang hendak bermegah, hendaklah ia bermegah didalam Tuhan.
PENDALAMAN TEKS.
Dalam bagia firman Allah ini mengemukakan bahwa isi khotbah Rasul Paulus tidak berdasarkan “ hikmat “ manusia yang paling mutakhir, baik yang ada dalam dunia maupun dalam Gereja. Sebaliknya rasul paulus memusatkan beritanya atau pemberitaannya pada kebenaran inti dari Injil yakni penebusan melalui Kristus, dan pada kuasa Roh Kudus. Paulus sangat sadar akan keterbatasan manusiawinya, ketidak cakapan pribadinya, dan ketakutan serta rasa gemetar dalam dirinya. Oleh karena itu, ia tidak bersandar pada dirnya, melainkan pada beritanya atau pemberitaannya dan pada Roh Allah. Hal ini mengakibatkan suatu keyakinan dari karya dan kekuatan Roh yang lebih besar. Sebagai suatu keyakinan akan kekuatan Roh Kudus maka berdasarkan itu pemberitaan Paulus meliputi : ( a ) tindakan Roh dalam menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman, dan membawa kesaksian tentang kuasa penyelamatan dari Kristus yang sudah bangkit. ( b ) Kuasa untuk mengubah kehidupan ; ( c ) kuasa yang mengerjakan kekudusan dalam hidup orang percaya; dan ( d ) kuasa Allah yang dinyatakan dengan tanda ajaib dan mukjisat. Pada bagian ini pemberitaan Firman atau Injil telah disertai kuasa khusus dari Roh Kudus. Karena itu semua pemberita Firman atau Injil harus berdoa agar melalui pelayanannya atau pemberitaannya ( a ) orang akan diselamatkan, ( b ) orang yang baru percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus, ( e ) dan roh roh jahat akan diusir, ( d ) serta orang sakit akan disembuhkan, ( e ) dan setiap pengikut Kristus akan belajar menaati standar dan pengajaran yang benar dari Kristus.
Saudara saudara inilah hal hal yang dipersiapkan Allah bagi mereka yang mengasihi Dia untuk dimengerti oleh orang percaya melalui pernyataan dan pencerahan Roh Kudus. Sementara orang percaya membaca dan mempelajari Alkitab, Roh itu mencerahkan pengertian mereka akan kebenaran. Kepada orang percaya yang setia, roh itu juga yang mengaruniakan suatu keyakinan yang kuat bahwa Alkitab berasal dari Allah.
APLIKASI FIRMAN.
Saudara saudara hikmat dunia tidak menjamin orang untuk memiliki iman dan kemampuan memahami kehendak Allah dalam hidupnya. Dan tidak menjamin adanya damai dan sejahtera hati. Tetapi sebaliknya akan melahirkan iri hati dan perselisihan. Hikmat Allah yang dikerjakan oleh Roh dalam hidup orang beriman, akan mengantar orang beriman, hidup menurut pikiran yang ada dalam Yesus Kristus. Landasan hidup itu adalah kasih. Sebab kasih itu memposisikan seseorang untuk tidak lagi hidup bagi diri sendiri, tetapi tertuju kepada orang lain demi terciptanya damai dan sejahtera.Itulah yang ada dalam pikiran Kristus yang juga adalah hikmat Alah.
Setiap orang yang beriman akan memiliki hikmat Allah dan hidup oleh hikmat Allah, jikalau Roh Kudus mengerjakannya dalam dirinya. Sebab tidak mungkin itu terjadi tanpa pekerjaan Roh. Sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, dan mengetahui apa yang tersembunyi dalam diri Allah.Roh itulah yang bekerja di dalam diri kita, melalui pembaharuan roh kita, membuat kita mengetahui kehendak Allah,dan memahami kebodohan hikmat dunia. Tetapi apakah yang diandalkan oleh warga jemaat ? tentu saja yang menjadi andalan adalah hikmat dan kebijaksanaan. Tetapi hikmat yang di maksudkan disini adalah hikmat dan kebijaksanaan cara duniawi. Biasanya adalah mereka yang fasih lidah, yang pandai bicara atau yang menguasai filsafat khususnya Yunani.Orang yang pandai dan berhikmat adalah orang yang selalu hadir dalam forum forum diskusi dan adu debat, yang memiliki ilmu tinggi atau falsafah yang dalam. Mereka ini dianggap dapat mengetahui dalam mengolah segala hal sampai ke detail - detailnya.
Menghadapi kenyataan warga jemaat atau pejabat gereja yang mengandalkan hikmat duniawi yang demikian, rasul Paulus menyatakan bahwa mereka yang berhikmat duniawi ini tidak mungkin mengetahui segala hal, apalagi pikiran dan keberadaan Allah. Pengenalan akan Allah bukan dari hikmat duniawi tetapi oleh Roh Allah sendiri. Dalam firman Allah yang kita baca dari 1Korintus 2 : 1 - 16 ini menegaskan bahwa hanya Roh Allah yang mengetahui apa yang terdapat di dalam Allah, sedangkan pengenalan akan Allah merupakan kebodohan bagi manusia duniawi. Itulah sebabnya barang siapa ingin untuk mengajarkan karunia karunia Allah bukan oleh karena dia menguasai hikmat dunia ini, tetapi karena diajarkan oleh hikmat dan kebijaksanaan dari Roh Allah.
Saudara saudara mengapa warga jemaat / pejabat gereja begitu ruwet dalam selisih paham dan pertengkaran ? Karena mereka terpengaruh dengan berbagai hikmat dunia dan mengandalkannya sebagai prasyarat untuk mengenal Allah dan mengandalkan keunggulan dalam kefasihan lidah dan perdebatan yang pada akhirnya menghasilkan ke sombongan dan tinggi hati. Pada hal pengenalan akan Allah membutuhkan kerendahan hati untuk mendengar dan mengalami apa yang dinyatakan Roh Allah.
Hal ini harusnya menjadi pedoman dan arahan bagi kita yang hidup dalam perkembangan pesat ilmu dan teknologi dewasa ini, dimana arus informasi dan komunikasi global mentara melanda dunia, Gereja dan lingkungannya. Ketika warga Gereja dan para pemimpin Gereja seringkali terjebak dengan pemahaman bahwa bagi mereka yang pintar, yang dilengkapi dengan berbagai hikmat dunia dapat menguasai Allah dan karunia karunia-Nya sehingga mampu mengarahkan dan mengendalikan gereja dan Tuhannya. Semua kita harus berhati hati dalam hal ini. Dan baiklah setiap orang beriman hendaknya meminta kepada Roh Kudus mengerjakan hikmat Allah, dan memiliki pikiran yang ada dalam Yesus Kristus, agar kehidupan kita berorientasi kepada upaya- upaya yang menghasilkan pengenalan yang baik akan Allah serta karya karya yang menyelamatkan kita, dan memberitakan firman atau Injil Kristus ditengah tengah dunia ini dengan hikmat Allah. Amin. (SYR)