Muliakan Yesus Dalam Hidupmu

Bacaan Alkitab

Markus 16: 14-20,  Maz 110: 1-7

Tanggal/Warna Liturgy 30 Mei 2019/Putih (Hari Kenaikan)

Saudara-saudara…… setiap tahun kita selalu memperingati hari kenaikan Yesus ke Surga. Yesus sebagai manusia sejati kehadiranNya di tengah dunia ini selalu menimbulkan kontroversi, terlebih bagi orang-orang yang tidak/belum percaya padaNya, mereka berfikir bahwa Yesus bukanlah Tuhan, melainkan manusia biasa seperti kita. Namun kenaikanNya ke Surga membuktikan bahwa Allah yang diimani orang Kristen adalah Allah yang hidup. Kata "hidup" menunjukkan bahwa kematian dan dunia orang mati tidak dapat mengalahkan kuasa kebangkitan-Nya. Banyak orang menyaksikan kematian Yesus, namun kubur bukanlah akhir. Kebangkitan-Nya menegaskan bahwa Ia adalah Pribadi yang menopang, memelihara, dan menguasai setiap kehidupan yang ada di alam semesta ini.
                Peristiwa kenaikan Yesus ke surga, yang kita rayakan hari ini, adalah merupakan momentum bahwa Yesus kembali ke ke-Allahan-Nya di sorga. Raja yang duduk disebelah kanan Allah sebagaimana yang diungkapkan oleh Pemazmur adalah Dia yakni Yesus. Peristiwa kenaikanNya telah

menyatakan  bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Peristiwa itu juga menandai selesainya fase karya Yesus di dunia.

Sebelum Ia naik ke surga, Ia secara langsung berkarya melalui tindakan dan kehadiranNya, namun setelah Ia naik Ke surga, bukan berarti Ia meninggalkan UmatNya. Dengan naik-Nya ke surga berarti dimulainya pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam wujud kuasa Roh-Nya. Karena itu Misi-Nya di dunia nyata tidak berhenti, namun dilanjutkan oleh para pengikut-Nya.

Di tangan merekalah Injil diberitakan ke segala penjuru dunia. Mereka adalah saksi-saksi Kristus.
karena itulah, Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan amanat atau mandat Injil kepada para pengikut-Nya agar murid-muridNya pergi keseluruh dunia, memberitakan injil kepada segala mahluk, untuk menyerukan pertobatan, keselamatan, penghakiman Allah, dan baptisan dalam nama Yesus (15-16). Tak hanya itu, mereka diberi kuasa untuk melakukan perkara-perkara besar, seperti: mengusir roh jahat, berbicara dalam bahasa-bahasa baru, menyembuhkan orang sakit, dan sebagainya (17-18). Semua tanda yang menyertai pelayanan mereka membuktikan bahwa kuasa Yesus ada bersama orang percaya (20).

Saudara…. Yesus telah naik ke surga. Itu bukan berarti bahwa Ia membiarkan murid-miuridNya berjuang sendirian. KenaikanNya adalah merupakan babak baru penyertaan Tuhan bagi UmatNya.

Pertama, Allah mau memberikan kesempatan kepada manusia sebagai mitra-Nya dalam misi keselamatan umat manusia. Murid-murid dilibatkan untuk ambil bahagian dalam rancangan penyelamatan Tuhan bagi dunia dan segala isinya.  Oleh karena itu pengabdian murid-murid-Nya adalah wujud bagaimana mereka memuliakan Dia. Memuliakan Tuhan berarti mengabdikan diri kepadaNya.

Kedua, Allah tidak pernah membiarkan umat-Nya berjuang sendiri di tengah-tengah dunia dalam memberitakan Injil Kristus. Ia  tidak mengutus umat-Nya tanpa perlengkapan perang. Allah memperlengkapi umat-Nya dengan kuasa-Nya. Karena itulah menjawab pengutusan Tuhan ini kita harus memiliki komitmen untuk sungguh-sungguh mewartakan Injil kepada seluruh bangsa.

Ketiga, Mengapa Injil diwartakan?  Sebagai warga gepsultra kita sedikit-banyaknya telah mengetahui bahwa para Missionaris yang datang ke Sulawesi Tenggara telah memberitakan Injil, yakni mencari jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Para misionaris membawa  mereka untuk percaya kepada Yesus Tuhan yang telah mati dan bangkit lalu naik ke surga. Dari missi penginjilan yang mereka lakukanlah,  banyak jiwa yang memberi diri untuk dibaptis dan diselamatkan dan Tuhan dimuliakan di bumi Sulawesi Tenggara.

Saudara…. Sebagai warga gepsultra, sadar atau tidak, kita telah cenderung mempersempit wawasan kita dalam memberitakan Injil. Kita seolah-olah alergi dengan metode seperti yang dilakukan oleh para misionaris terdahulu. Yakni membawa jiwa-jiwa pada Yesus. Kita terjebak dalam pemahaman bahwa semua orang telah memiliki agama dan keyakinannya masing-masing.  Kita dininabobokan untuk melayani jemaat-jemaat Kristen yang sudah ada bahkan kalaupun ada jemaat barupun itu semata pengembangan dari orang-orang yang sudah Kristen sejak lama.

Ingatlah bahwa memberitakan Injiol adalah suatu panggilan atau amanat Tuhan sendiri bagi kita. Memberitakan Injil berarti mewartakan kehendak Allah kepada segala mahluk, kepada mereka yang percaya dan kepada mereka yang belum percaya kepada Tuhan. Kepada mereka yang percaya diberi penguatan agar mereka tetap memuliakan Tuhan melalui tutur kata dan perbuatannya. Dan kepada mereka yang belum percaya, tergantung dari bagaimana kita memperkenalkannya kepada mereka. Entah melalui doa-doa kita kepada Tuhan supaya kuasa-Nya menyentuh hati mereka yang belum percaya, entah melalui tutur kata atau perbuatan yang selalu menyenangkan dan berkenan, atau melalui cara-cara lain. Yang jelas adalah bahwa amanat Agung Tuhan Yesus harus dilaksanakan oleh semua orang percaya. Tuhan dimuliakan. Amin. (HM)

Membagikan

Dorongan Anda sangat berharga bagi kami

Cerita Anda membantu mewujudkan situs web seperti ini.