Menang Atas Maut
Bacaan Alkitab | Markus 16:1-8 |
Tanggal/Warna Liturgy | 21 April 2019/Putih |
Sidang jemaat yang diberkati Tuhan, Selamat Paskah!
Perlu menjadi dasar yang kuat bagi kita bahwa tradisi Perayaan Paskah saat ini merujuk pada 2 peristiwa penting dalam sejarah perkembangan kehidupan beriman para pengikut Kristus, yakni :
Pertama, merujuk pada peristiwa keluarnya orang lbrani (selanjutnya disebut orang Yahudi) dari tanah Mesir, atau lebih tepatnya pada malam terakhir orang Yahudi berada di tanah Mesir(Keluaran 12). Setelah lebih dari 400 tahun orang Yahudi hidup di tanah Mesir dalam status budak, setelah banyaknya doa permohonan orang Yahudi kepada TUHAN agar mereka dilepaskan dari perbudakan di Mesir, maka TU HAN mengutus Musa untuk membawa mereka pergi dari tanah Mesir, tanah perbudakan. Berbagai perdebatan terjadi antara Musa dengan penguasa Mesir yakni Firaun, oleh karena kekerasan hati Firaun yang tidak menginginkan orang Yahudi pergi meninggalkan Mesir.
Perdebatan ini berujung pada hukuman berupa 10 tulah yang dinyatakan TUHAN kepada bangsa Mesir melalui Musa. Namun setiap kali tulah berhenti, Firaun berkeras hati lagi untuk tidak mengijinkan orang Yahudi meninggalkan Mesir, dan sikap Firaun ini terus berlanjut hingga tulah ke-10. Ketika tulah ke-10 akan dinyatakan, TUHAN memerintahkan : "Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus me- rayakan nya sebagai ketetapan un tuk selamanya. (Keluaran 12:14), dan pada saat itu, Tuhan juga memerintahkan agar orang Yahudi, segenap jemaah Israel, harus mengambil seekor anak domba jantan, tidak bercela, berumur satu tahun, untuk disembelih pada waktu senja di hari keempat belas bulan Abib.
Darah anak domba tersebut diambil sedikit untuk dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas. Hal ini dimaksudkan agar pada malam TUHAN menjalani tanah Mesir, maka darah anak domba itu akan menjadi pertanda bahwa TUHAN akan melewati rumah tersebut dan penghuni rumah itu akan terhindar dari tulah "Anak sulung mati." Sementara itu, bagi mereka yang tidak melakukannya, menerima akibatnya yaitu kematian anak sulung. Tulah ini menimpa keluarga Firaun dan orang-orang Mesir yang mengakibatkan kematian anak sulung di tanah Mesir, termasuk anak Iaki-laki Firaun. Kematian anak sulung Firaun, pada akhirnya membuat Firaun menyerah dan mengijinkan orang Yahudi pergi meninggalkan Mesir. Sejak saat itu, orang Yahudi memperi ngati dan merayakan peristiwa tersebut dengan sebutan Paskah.
Kedua, merujuk pada peritiwa kebangkitan Yesus yang hanya berselang beberapa hari dengan hari dan waktu perayaan Paskah orang Yahudi. Setelah penangkapan Yesus di taman Getsmani, yang dilanjutkan dengan penghakiman oleh Sanhedrin, dan penyaliban Yesus serta kematian-Nya, maka pada hari ke-3 setelah Yesus dikuburkan, para murid bersaksi bahwa kuburYesus telah terbuka. Peristiwa ini yang diikuti dengan penampakan Yesus setelah kubur terbuka, menandakan bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Yesus telah melewati kematian. Sejak saat itu, para pengikut Yesus merayakan kebangkitan Yesus dengan sebutan Paskah.
Sidang Jemaat yang diberkati Tuhan,
Dalam Konteks bacaan kita, diceritakan tentang dinamika kejadian tersebut lewat sikap ketaatan Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome, dalam melakukan peraturan Sabat mengajarkan tentang arti penting bagi setiap orang percaya untuk taat kepada
peraturan-peraturan TUHAN dalam menjalani kehidupan beriman. Demikian halnya kesediaan diri mereka untuk membeli dan menyediakan rempah-rempah bagi Yesus menjadi sebuah pembelajaran beriman, agar setiap orang percaya bersedia berbuat bagi Yesus dan bersedia memberikan dan mem persembahkan yang terbaik bagi Yesus sebagai sebuah tindakan kasih.
Sesungguhnya, batu yang telah digulingkan oleh malaikat dari pintu kubur Yesus merupakan tanda bahwa batu itu digulingkan bukan supaya Yesus bangkit dan keluar dari kubur tesebut. Tanpa batu itu digulingkan, Yesus bisa bangkit dan keluar dari kubur itu. Batu yang digulingkan itu, untuk mereka yang datang melihat kubur Yesus agar mereka dapat melihat bahwa Yesus sungguh telah bangkit dan sekaligus menjawab kekhawatiran mereka tentang siapa yang akan menggulingkan batu itu nantinya bagi mereka. Hal ini menjadi sebuah pembelajaran penting dalam kehidupan beriman bahwa sebesar apapun kekhawatiran akibat berbagal persoalan dalam hidup ini, kita harus percaya bahwa TUHAN akan menjawab segala persoalan dan menghilangkan segala rasa khawatir dalam hidup kita.
Berita tentang kebangkitan Yesus, yang sebelumnya telah dinubuatkan para Nabi dan kemudian diajarkan dan diberitakan oleh Yesus telah tergenapi. Melalui Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome, serta melalui para murid, Tuhan Yesus memberitakan peristiwa kebangkitan-Nya. Kubur telah terbuka dan la sungguh bangkit dan hidup. Artinya, Yesus Menang atas maut. Hal ini mem berikan pembelajaran agar setiap kita juga bersedia dipakai untuk memberitakan berita yang tidak akan binasa itu, berita tentang kemenangan Yesus atas maut, berita tentang keselamatan yang kekal di dalam iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus melalui peristiwa Paskah yang kita rayakan pada hari ini tentunya akan memberi semangat bagi semua umat kristiani untuk bersaksi dan memberitakan firman Tuhan seperti yang diberitakan oleh Kitab Injil Markus. Yesus telah menang atas maut, berarti ada suka cita yang luar biasa, damai sejahtera yang menguasai hati dan pikiran mereka dan membuat mereka segera menyaksikan apa yang telah mereka lihat tersebut bahwa Yesus kristus yang telah bangkit dari antara orang mati. Kejadian ini tentunya memberi semangat bagi kita juga selaku orang percaya zaman ini untuk dapat melayani, bersaksi dengan kerendahan hati kita dihadapan Allah. Yesus telah berjuang untuk menyelamatkan manusia oleh sebab itu kita pun harus berjuang untuk bersaksi tentang kemenangan Kristus. Kemenangan Yesus atas maut telah merubah suasana takut, mencekam, sedih, kekecewaan menjadi damai sejahtera, sukacita tenang dan semangat memberitakan berita kebangkitanNya. Yang sangat menarik adalah bahwa Yesus yang bangkit itu justru menyuruh murid-muridNya ke Galilea untuk berjumpa dengan Dia. Galilea merupakan daerah yang dianggap terbelakang, lemah ekonomi serta pendidikannya, itu berarti Dia adalah Juru Selamat bagi setiap orang yang lemah dan terbuang. Dia mengasihi orang yang tidak berdaya, papah, kehilangan pengharapan.
Dan inilah esensi implementatipnya bahwa demikian jugalah tugas kita untuk tetap memperhatikan orang-orang yang lemah secara ekonomi, kurang pendidikan, menguatkan orang yang hilang pengharapannya. Beritakenlah Kemenangan Yesus ini agar dalam segala aspek kehidupan kita, kemenangan Yesus itu dapat mengubahkan, membaharui dan menghidupkan. Segala bentuk maut telah dikalahkan oleh Yesus lewat kemenanganNya dalam peristiwa kebangkitan. Terpujilah Tuhan Yesus Sang Pemenang yang Agung. Amin (NT)