SEMANGAT YANG BERKOBAR DALAM MEMBERITAKAN INJIL
Bacaan Alkitab | Mat 10:5-15, Kisah Para Rasul 3 : 11 - 26 |
Tanggal/Warna Liturgy | 16 Juni 2019/Hijau |
Saudara – saudara yang dikasihiTuhanYesus,
Seperti apakah pengutusan Yesus yang pertama kepada para murid-Nya dalam Matius10 ? Keseluruhan pasal 10 akan memperlihatkan misi yang Yesus embankan kepada para murid akan merambah keseluruh dunia. lalu
Diperikop ini, misi para murid dibatasihanya pada bangsa sendiri ( Mat 10:5). Mengapa demikian? Ini adalah masalah strategi. Sama seperti Paulus yang memiliki strategi, bangsanya dulu baru kemudian ke bangsa lain (Rom 1:16). Lagi pula keselamatan memang datang dari Israel ( Yoh 4:22). Kelak misi para murid akan menggenapi nubuat Yesus di Kis 1:8: yakni dimulai dari Yerusalem, keYudea, ke Samaria, akhirnya mencapai ujung bumi. Berita para murid sama dengan apa yang Yesus proklamasikan dan demonstrasikan dalam ( Mat 10:7-8; band. Mat 4:23)! Isi berita mereka adalah bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Kerajaan Surga berisikan kabar baik pengampunan dosa, disertai demonstrasi kuasa yang membebaskan orang dari belenggu dosa dan berbagai kelemahan. Bandingkan ketika Yesus menyembuhkan orang lumpuh sebagai demonstrasi otoritasNya untuk mengampuni dosa ( Mat 9:6-7).
Dalam menjalankan misinya, para murid diminta untuk bersandar penuh pada kuasaTuhan( Mat 10:9-10), dan tidak mengandalkan sumber daya manusiawi. Tuhan tidak selalu mencukupkan para hamba-Nya dengan berkat supranatural, tetapi dengan memakai orang lain juga. Paling sedikit tersirat dari penerimaan orang di kota, di mana para murid memberitakan Injil ( Mat 10:11-13). Mereka yang menerima anugerah Injil berkewajiban mendukung pemberitaan Injil. Inti di bagian ini adalah, "kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma" ( Mat 10:8).
Yesus mengingatkan para murid dan juga kita bahwa akan ada orang yang menolak pemberitaan kita. Kabar baik yang ditolak menjadi penghukuman buat mereka yang menolak. Oleh karena itu kita tidak perlu berkecil hati, melainkan tetap setia memberitakan dan melayani mereka yang menerimanya dengan sukacita.
Selanjutnya, saudara –saudara, berikut ini saya akan menjelaskan tentang Apa hubungannya kesembuhan yang dialami orang lumpuh pada perikop Kisah para Rasul 3 : 1 - 10 dengan Tuhan Yesus yang menjadi alasan untuk memberitakan Injil ? Petrus memakai kesempatan keheranan dan ketakjuban orang banyak untuk menyatakan siapa Tuhan Yesus. Antara lain :
Pertama, Yesuslah yang telah menyembuhkan orang lumpuh tersebut (Kis 3:16, lihat juga ayat. 6). Kedua, kesembuhan itu merupakan fakta sekaligus bukti bahwa Yesus adalah Sang Hamba yang diutus Allah untuk memimpin manusia kepada hidup (Kis 3:13,15). Ketiga, walaupun orang Yahudi membunuh Yesus dalam ketidaktahuan (Kis 3:17), tetapi dalam kedaulatan Allah, peristiwa itu menjadi penggenapan nubuat Perjanjian Lama (Kis 3:18) bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan untuk menyelamatkan manusia berdosa melalui penderitaan dan kematian-Nya. Oleh karena itu mereka yang membunuh Yesus boleh mendapatkan pengampunan-Nya bila segera sadar dan bertobat (Kis 3:19). Yesus juga adalah nabi yang dijanjikan sejak masa Musa (Kis 3:22). Musalah yang menjadi pewarta kabar baik bahwa kuasa kebangkitan Yesus nyata memberi kehidupan kepada yang sudah mati di dalam dosa. Justru dengan menyaksikan kuasa kebangkitanNya yang menyembuhkan silumpuh, orang-orang Yahudi mendapatkan kesempatan baik untuk bertobat dan sekaligus kehormatan dari Tuhan untuk memberitakan kabar baik tersebut Kis 3:25-26).
Kisah penyembuhan silumpuh (Kis 3:1-10) membuktikan bahwa kuasa Kristus yang mematahkan dosa dan memberi kehidupan sudah dinyatakan melalui orang yang percaya kepada Dia. Bukti kedahsyatan kuasa Allah tidak dapat dielakkan dan tidak dapat diabaikan. Setiap orang yang menolak percaya, dengan sendirinya tetap tinggal dalam belenggu dosa dan kematian rohani. Sebaliknya setiap orang yang sudah mengalami kuasaNya yang membangkitkan hidup, harus mengambil sikap menyingkirkan dosa dan bertobat. Namun tidak hanya itu, ia juga harus menjadi pewarta kabar baik bahwa hanya di dalam Yesuslah ada keselamatan dan kehidupan sejati. Semangat memberitakan Injil yang menyelamatkan itu harus terus berkobar sampai benar-benar kerajaan Allah itu dinikmati oleh umat manusia dan seluruh alam semesta ciptaanNya, amin. (IK)
Catatan : dapat ditambahkan di bagian pendahuluan dan akhir khotbah saudara.